me

me

Rabu, 13 November 2013

Again......Unpredictable vacation. It's Pangandaran (part 9) Last episode



And now it’s a snorkling time

white sand beach Pangandaran
Yup, setelah setengah harian kita menjelajah hutan cagar alam Pangandaran, perjalanan diakhiri di white sand beach pangandaran. Dan disini, for the 1st time, kita akan mencoba untuk snorkling di taman laut pangandaran

Dan disinilah kita merasakan pentingnya seorang pemandu wisata. Please imagine, buat para newbie, jasa snorkling, lengkap dengan pemandu dibandrol dengan harga 350k/orang. Buat 5 orang minus keenan, berarti seharusnya 350k x 5 = Rp 1.750k. it’s so expensive, tapi karena mas Nur kenal dengan mereka, satu set masker and life jacket, tanpa pemandu (karena kita pikir kita sudah bisa berenang) kita hanya dikenai charge 30 ribu per orang. Hahaha, we have big laugh inside our heart. Maybe later if we known them well , we can get it for free. ha..ha..ha..

So another, experience is happen. Beberapa kali dimasa lalu, kita memang sempat buat melihat taman laut pangandaran, tapi karena belum berani buat nyemplung disana, kita hanya melihat dari atas perahu saja. Pengalaman pertama menggunakan snorkling ternyata banyak banget ikan ikan yang tampak berenang di bawah kaki kita. Ini juga pengalaman pertama merasakan kaki kita tidak menapak ke tanah. Ini adalah sebuah pengalaman yang gak bisa diceritakan dengan kata – kata. Sensasinya itu benar – benar bikin speechlessssssss banget,  ini baru sensasi dari snorkling, gimana kalo kita diving, aduuuhhhhh gak kebayang deh serunyaaaahhhh....
training


checking
refreshing

Beneran, awalnya sih karena kita masih di pinggiran laut, yang keliatan yaa cuman pasir yang tergulung ombak, musti bener – bener pasang mata buat bisa liat ikannya. Tapi nggak jauh dari situ, paling 30 meter dari pantai, karang karang laut mulai tampak jelas, dan ikan ikan kecil sampe ikan hias yang kira kira 2ons besarnya sudah mulai kelihatan di sela – sela karang. Dan it happen again. Kita benar2 lupa waktu, gak terasa jam sudah menunjukkan jam 3 sore dan belum makan siang. 

Terpaksa pula sesi ini musti kita akhiri. Kita minta mas Nur buat kontak mas Jupri, nakhoda kapal kita, untuk menjemput kita di white sand beach, straight to the beach in front of our hotel, at west beach Pangandaran. Ini juga keuntungan memiliki seorang pemandu, dimana keinginan  kita bisa diakomodir dengan baik. Jadi sesuai pemikiran kita bahwa setelah snorkling kita pasti akan merasa kelelahan sehingga tidak mungkin lagi untuk kembali menyusuri hutan cagar alam lagi. jadi kita minta disiapkan satu perahu untuk standby sewaktu2 kami minta dijemput, langsung dari pantai pasir putih menuju pantai barat yang persis di depan hotel kembar mas 2.


taman laut pangandaran dari atas perahu
YYYYYEEEEEAAAhhhhhh it’s feel so good. Satu yang kita sesali, sebenarnya di negosiasi awal kita mau pinjam masker dan life jacket sampe ke tengah taman laut yang agak jauh. Tapi karena kita fikir tampaknya kita sudah out of time, maka gak ada waktu lagi buat snorkling di tengah laut kelak, jadi kita kembaliin deh itu masker dan life jacket. Tapi ternyata saat kita pulang pake perahu, diatas perahu kita lihat bahwa taman laut pangandaran pada hari itu benar – benar jerniiiiiiiiiiiiihhhhhhh banget, ah jadi nyesel kenapa tadi kita berlama – lama snorkling di pinggir pantai. Padahal ada spot yang lebih baik lagi disini.


Dalam perjalanan pulang pun mas nur mengajak kami untuk mendekati salah satu kapal yang bersandar di tengah laut. Awalnya kami gak tau kapal apa itu, mungkin mas nur sekalian mau ketemu salah seorang kawannya aja, ternyata, kapal ituadalah kapal nelayan yang emang ngejual ikan – ikan hasil tangkapannya dilaut. Bayangin, ikan segarrrrrrr, fresh from the oven  ocean. Singkat cerita kita mutusin buat bawa ikan segar buat oleh2 ke bandung. Dan akhirnya kita dapat 4 ekor ikan cakalang, dengan ukuran 1kilo satu ikan. Dan itu cukup besarrrr....., kita beli juga stereofoam buat packing, biar sampe di Bandung masih dalam keadaan segar.

Balik ke kembar mas2, mba dwi sudah menanti disana. Kita langsung mandi – mandi, tanpa berenang lagi. Karena perut sudah benar – benar lapar tak tertahan, lagi...... kita menuju ke pasar ikan pantai timur, kedai bu mariah. Maaf buat para reader yang menunggu buat kita cerita tentang culinary experience kita, khusus di pangandaran ini kita gak bisa kasih rekomendasi yang lain selain rm.laksana ini. Buat kita it’s a must, kapan lagi kita bisa kesini, kapan lagi bisa menikmati seafood terbaik yang pernah kita rasain. Jadi selama kita disini, sebisa mungkin kita hajarrrr terussss, tempat ini.
Kedua kalinya kita kembali kesini, kita masih juga pengen makan bawal, sebenarnya kita pengen juga makan kepiting sih, tapi khan secaraaaa...... gituuu, makan kepiting butuh waktu lamaaa, dan we don’t have much time. Jadi menu kita sore itu adalah, 0,75kg bawal dibakar kecap, disiram dengan jeruk nipis, plus 0,5kg udang besar bumbu saus tiram, oseng kangkung, sebakul nasi hangat, and thats it. Buat jatah makan tanpa sisa (karena kita gak perlu ngebungkus buat sarapan) it’s more than enough. Semua itu ditebus dengan rupiah sebesar 170K saja. Berarti sekitaran 55K/person aja.


last sunset in Pangandaran, hope someday we can back again

Hadeuuuuuhhh seharusnya kita extension di pangandaran ini. At least one more night lah. Tapi rasanya tetep aja after one more night, we still demand for another night. Kalo biasanya trip ke pangandaran 3d2n sudah cukup, karena kegiatannya hanya sekedar hotel, makan, dan berenang, tapi dengan eksplorasi spot wisata ini, pangandaran emang gak ada habisnya. Diiringi dengan gema adzan maghrib, kita pulang kebandung, jama qosor kelak di perjalanan. Dan anak – anak sudah tampak terlelap di dalam mobil, kayaknya tidurnya ini bakalan bablas sampe pagi.

so.................... this is it bro and sis, it's time we say goodbye, hope we can meet in another family adventure, in another story, in another side of story, in cumakatasusi. bye


Bye, semuanya kita ketemu lagi di another side of story, cumakatasusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar