me

me

Senin, 04 November 2013

again....... unpredictable vacation. It's pangandaran (part3)



Hari ke dua di pangandaran.
OK semuanya nya udah siap buat lanjut read the story, ........

And the story goes......, saatnya kita berpisah dengan our fix hotel. Yups, ini memang hotel yang cocok, yang fit dengan kami, even it’s not the best hotel, tapi semuanya cocok semuanya pas dengan what we are. So buat semua family traveller, it’s one of our remommended hotels in pangandaran.  
gak tau kenapa koq ngedadak ja'im makannya

Sarapan disini pun cukup beragam. Yaaa walaupun standard tapi cukup beragam. Ok lets name it.  Dengan konsep sarapan model  buffe all you can eat, disana tersedia  menu favorit mas  nasi goreng, lalu mie goreng, lengkap dengan goreng telor mata sapi,  bubur kacang hijau, roti tawar dengan 2 macam selai, nanas dan strawberry, disediakan pula toaster, buat yang ingin rotinya dibakar, coffe and tea, so buat kami yang emang  doyannya makan sedikit sedikit tapi banyak macam, (kalo ayah sih banyak makan banyak macem) maka ini pas banget. Bahkan kalo nggak di rem mungkin kita bakalan kekenyangan yang bakalan menghambat aktifitas kita hari ini. Satu lagi. Disini kita bertemu dengan salah satu staf hotel khrisna yang bisa meng-guide kita untuk explore pangandaran. Namanya mas nur, dan dia pernah tergabung dengan apa yah... kalo gak salah itu namanya HPI, himpunan pemandu wisata indonesia, kalo salah yaa maaf yaaa... Nah dari mas nur inilah akhirnya kita membulatkan tekad untuk mengeksplore lagi green canyon / cukang taneuh. Setelah belasan tahun yang lalu (apa mungkin puluhan) kita pernah ke green canyon dan tidak berani untuk mengekslorenya, mungkin kali ini kita akan coba untuk menjelajah disana. But first we have to say goodbye to this hotel . Kita udah check out dari pagi. Persiapan untuk pindah hotel.
nah, kalo ini mah khatam. udah selesai dijajal semua

Pindah hotel??? Yups kita memangkas 50% dari budget hotel dengan kita pindah hotel lain yang lebih murah. Hotel murah?? Jangan salah biarpun hotel murah tapi kita pilih yang banyak kelebihannya. But it’s anotyher story. Sekarang ini kita lagi siap – siap untuk menuju cukang taneuh A.K.A green canyon. So, kita ber7 menuju ke green canyon. Ada beberapa tempat yang ingin kita singgahi, namun karena gong nya adalah green canyon dan kita belum bisa berestimasi waktu berapa lama di masing2 spot,meskipun mas nur sudah banyak banget membantu untuk menghitung waktu penjelajahan kita, tetep saja kita tidak langsung percaya sama orang. Kenapa? Karena pada dasarnya family traveller tidak bisa disamakan dengan traveller lainnya. Kita membawa anak2 yang tidak bisa di ajak hurry.  Maka kita menuju dulu ke green canyon, baru “sisa” waktu dari sana akan kita pake untuk menjelajah area lainnya.
Perjalanan dari pananjung pangandaran ke green canyon memakan waktu normally 1 jam. Namun kami kurang beruntung, saat ini jalanan sedang rusak sehingga perjalanan membutuhkan waktu lebih lama. Kurang lebih satu jam setengah.oh iya jadi mengingatkan pula saat berangkat kemarin pun jalur sekitar pada herang pun rusak cukup parah. Kerusakan jalan diperkirakan terjadi karena adanya eksplorasi pasir besi sebagai bahan baku pembuatan semen, sehingga banyak truk2 pengangkut pasir yang melalui jalur wisata. But Thank’s god, masyarakat menang. Masyarakat yang menilai bahwa eksplorasi ini mengganggu ekosistem serta merusak sarana jalur transportasi umum, akhirnya menutup pabrik tersebut.
Namun dengan pemekaran pangandaran menjadi kabupaten tersendiri terpisah dengan ciamis pembenahan di sana sini banyak dilakukan antara lain, jalur wisata di sekitaran daerah padaherang tadi, pas kita pulang, jalnnya sudah muluuuuuuusssss, semua. Sehingga perkiraan pun seminggu yang akan datang jalan arah green canyon pun sudah mulus. Catet yaa. SEJAK BULAN NOVEMBER 2013 JALUR WISATA PANGANDARAN MULUSSSSSSS TANPA LEGOK!!!!!!!!!
Dah ah jadi kemana mana tulisannya. 


Ok . Singkat cerita kita sampe di green canyon. Satu hal yang tidak kita prediksi sebelumnya. Disini terdapat penjelajahan green canyon dengan body rafting, jadi kita dibawa ke hulu sungai dengan naik mobil bak terbuka, baru nanti di hulu sungai kita tinggal menghanyutkan diri menggunakan pelampung, (life jacket), lengkap dengan segala peralatan keamanan serta pemandu berpengalaman yang bersertifikat.  Arus pun tidak terlalu kuat, buat para pecinta rafting, grade disana cukup di grade 2, jadi cukup aman. Karena seandainya grade disana mencapai grade 3 karena curah hujan yang cukup besar, maka green canyon pun akan ditutup.
Paketnya pun tidak terlalu mahal, sekitar 1jt paket untuk 5 orang berikut makan siang, waktu penjelajahan paling cepat 3 jam. Bahkan buat yang sayang, udah bayar mahal – mahal koq Cuma dapet sebentar, maka bisa diperpanjang sampe 6 jam kalo kuat.
TAAAAPPPIIIII,  karena nggak tau,  (hiks – hiks – hiks), kita hitung dompet, ...... celingak celinguk nyari mesin atm, yang gak tampak satu pun berada di areal itu, dengan berat hati juga. Akhirnya kita menuju green canyon dengan cara konvensional.  Dari tempat pembelian tiket, kita menyewa perahu dari pelabuhan ke dermaga  terakhir di green canyon. Sewa perahu adalah 125 ribu. Sebetulnya sewa perahu adalah 110rb, tarif masuk 12.500 untuk 5 orang (setara dengan 1 perahu)dan asuransi 2.500, jadi total adalah125.000 untuk 5 orang. Jangan takut calo, karena disini gak ada, jangan takut tidak bisa menawar, karena disini memang sudah tidak perlu lagi ditawar. Ini sudah harga net untuk menghindarkan diri dari calo, pungli, maupun pihak2 yang mengambil kesempatan dari kesempitan.
So... kita berangkat, tidak lupa, semua sudah menggunakan baju renang yang di dobel dengan baju luar, sepanjang perjalanan mengunakan perahu, tampak di kiri kanan, gugusan karang – karang terjal, bahkan 10 menit kemudian muncullah air air terjun kecil yang menyerupai hujan abadi, di sepanjang gugusan karang tersebut. It’s beautifull. Oh ya satu lagi yang harus diperhatikan, coba simak benar2, raut wajah orang orang yang sudah pulang, cenderung lebih berseri2 dibanding orang yang baru berangkat. Kita bahas itu nanti.
Akhirnya sampailah kita di dermaga greenn canyon. Sayang, rintik hujan romantis semalam, tengah malam berubah menjadi agak lebat. Hal tsb berpengaruh pada tingkat kejernihan air di green canyon. Tapi bae wee lah, biarpun green canyon tidak sejernih biasa, kita memutuskan untuk tetap pada keteguhan hati kami sebelumnya. Kita tetap mencoba untuk mengeksplore green canyon.
narsis?? kudu eta magh atuch
Pada buka baju luar, siap dengan baju renang, tidak lupa juga kamera kita titip di dry bag yang dibawa oleh pemandu kita. Oh ya ada tambahan tarif untuk yang ingin berenang disini, untuk pemandu renang biasanya di tarif 50rb perjam. Kemudian pemandu tsb pun sudah membekali diri dengan dry bag untuk membawa kamera, tali penyelamat,jam anti air,  life jacket untuk semua penumpang, sayangnya kami tidak bawa fin ( kaki katak).  Fin kami tinggal di mobil padahal itu akan sangat berguna sekali buat menjelajah.

and, buat pic, sama story eksplorasi green canyon, sok atuh buka blog - blog orang laen dulu, sambil nunggu edisi selanjutnya terbit. it's true, seruuuuu banget......................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar