Hari ke dua di pangandaran.
OK semuanya nya udah siap buat
lanjut read the story, ........
And the story goes......, saatnya kita berpisah dengan our fix hotel. Yups, ini memang hotel yang cocok, yang fit dengan kami, even it’s not the best hotel, tapi
semuanya cocok semuanya pas dengan what
we are. So buat semua family
traveller, it’s one of our remommended hotels in pangandaran.
![]() |
gak tau kenapa koq ngedadak ja'im makannya |
Sarapan disini pun cukup beragam.
Yaaa walaupun standard tapi cukup beragam. Ok
lets name it. Dengan konsep sarapan
model buffe all you can eat, disana
tersedia menu favorit mas nasi goreng, lalu mie goreng, lengkap dengan
goreng telor mata sapi, bubur kacang
hijau, roti tawar dengan 2 macam selai, nanas dan strawberry, disediakan pula
toaster, buat yang ingin rotinya dibakar, coffe and tea, so buat kami yang
emang doyannya makan sedikit sedikit
tapi banyak macam, (kalo ayah sih banyak makan banyak macem) maka ini pas
banget. Bahkan kalo nggak di rem mungkin kita bakalan kekenyangan yang bakalan
menghambat aktifitas kita hari ini. Satu lagi. Disini kita bertemu dengan salah
satu staf hotel khrisna yang bisa meng-guide kita untuk explore pangandaran. Namanya
mas nur, dan dia pernah tergabung dengan apa yah... kalo gak salah itu namanya
HPI, himpunan pemandu wisata indonesia, kalo salah yaa maaf yaaa... Nah dari
mas nur inilah akhirnya kita membulatkan tekad untuk mengeksplore lagi green canyon
/ cukang taneuh. Setelah belasan tahun yang lalu (apa mungkin puluhan) kita
pernah ke green canyon dan tidak berani untuk mengekslorenya, mungkin kali ini kita akan coba untuk menjelajah
disana. But first we have to say goodbye
to this hotel . Kita udah check out dari pagi. Persiapan untuk pindah
hotel.
![]() |
nah, kalo ini mah khatam. udah selesai dijajal semua |
Pindah hotel??? Yups kita
memangkas 50% dari budget hotel dengan kita pindah hotel lain yang lebih murah.
Hotel murah?? Jangan salah biarpun hotel murah tapi kita pilih yang banyak
kelebihannya. But it’s anotyher story. Sekarang ini kita lagi siap – siap untuk
menuju cukang taneuh A.K.A green canyon. So, kita ber7 menuju ke green canyon.
Ada beberapa tempat yang ingin kita singgahi, namun karena gong nya adalah
green canyon dan kita belum bisa berestimasi waktu berapa lama di masing2
spot,meskipun mas nur sudah banyak banget membantu untuk menghitung waktu
penjelajahan kita, tetep saja kita tidak langsung percaya sama orang. Kenapa?
Karena pada dasarnya family traveller tidak bisa disamakan dengan traveller
lainnya. Kita membawa anak2 yang tidak bisa di ajak hurry. Maka kita menuju dulu ke green canyon, baru
“sisa” waktu dari sana akan kita pake untuk menjelajah area lainnya.
Perjalanan dari pananjung
pangandaran ke green canyon memakan waktu normally 1 jam. Namun kami kurang
beruntung, saat ini jalanan sedang rusak sehingga perjalanan membutuhkan waktu
lebih lama. Kurang lebih satu jam setengah.oh iya jadi mengingatkan pula saat
berangkat kemarin pun jalur sekitar pada herang pun rusak cukup parah.
Kerusakan jalan diperkirakan terjadi karena adanya eksplorasi pasir besi
sebagai bahan baku pembuatan semen, sehingga banyak truk2 pengangkut pasir yang
melalui jalur wisata. But Thank’s god, masyarakat menang. Masyarakat yang
menilai bahwa eksplorasi ini mengganggu ekosistem serta merusak sarana jalur transportasi
umum, akhirnya menutup pabrik tersebut.
Namun dengan pemekaran
pangandaran menjadi kabupaten tersendiri terpisah dengan ciamis pembenahan di
sana sini banyak dilakukan antara lain, jalur wisata di sekitaran daerah
padaherang tadi, pas kita pulang, jalnnya sudah muluuuuuuusssss, semua.
Sehingga perkiraan pun seminggu yang akan datang jalan arah green canyon pun
sudah mulus. Catet yaa. SEJAK BULAN NOVEMBER 2013 JALUR WISATA PANGANDARAN
MULUSSSSSSS TANPA LEGOK!!!!!!!!!
Dah ah jadi kemana mana tulisannya.
Ok . Singkat cerita kita sampe di
green canyon. Satu hal yang tidak kita prediksi sebelumnya. Disini terdapat
penjelajahan green canyon dengan body rafting, jadi kita dibawa ke hulu sungai
dengan naik mobil bak terbuka, baru nanti di hulu sungai kita tinggal
menghanyutkan diri menggunakan pelampung, (life jacket), lengkap dengan segala
peralatan keamanan serta pemandu berpengalaman yang bersertifikat. Arus pun tidak terlalu kuat, buat para pecinta
rafting, grade disana cukup di grade 2, jadi cukup aman. Karena seandainya
grade disana mencapai grade 3 karena curah hujan yang cukup besar, maka green
canyon pun akan ditutup.
Paketnya pun tidak terlalu mahal,
sekitar 1jt paket untuk 5 orang berikut makan siang, waktu penjelajahan paling
cepat 3 jam. Bahkan buat yang sayang, udah bayar mahal – mahal koq Cuma dapet
sebentar, maka bisa diperpanjang sampe 6 jam kalo kuat.
TAAAAPPPIIIII, karena nggak tau, (hiks – hiks – hiks), kita hitung dompet,
...... celingak celinguk nyari mesin atm, yang gak tampak satu pun berada di
areal itu, dengan berat hati juga. Akhirnya kita menuju green canyon dengan
cara konvensional. Dari tempat pembelian
tiket, kita menyewa perahu dari pelabuhan ke dermaga terakhir di green canyon. Sewa perahu adalah
125 ribu. Sebetulnya sewa perahu adalah 110rb, tarif masuk 12.500 untuk 5 orang
(setara dengan 1 perahu)dan asuransi 2.500, jadi total adalah125.000 untuk 5
orang. Jangan takut calo, karena disini gak ada, jangan takut tidak bisa
menawar, karena disini memang sudah tidak perlu lagi ditawar. Ini sudah harga
net untuk menghindarkan diri dari calo, pungli, maupun pihak2 yang mengambil
kesempatan dari kesempitan.
So... kita berangkat, tidak lupa,
semua sudah menggunakan baju renang yang di dobel dengan baju luar, sepanjang
perjalanan mengunakan perahu, tampak di kiri kanan, gugusan karang – karang
terjal, bahkan 10 menit kemudian muncullah air air terjun kecil yang menyerupai
hujan abadi, di sepanjang gugusan karang tersebut. It’s beautifull. Oh ya satu
lagi yang harus diperhatikan, coba simak benar2, raut wajah orang orang yang
sudah pulang, cenderung lebih berseri2 dibanding orang yang baru berangkat.
Kita bahas itu nanti.
Akhirnya sampailah kita di
dermaga greenn canyon. Sayang, rintik hujan romantis semalam, tengah malam
berubah menjadi agak lebat. Hal tsb berpengaruh pada tingkat kejernihan air di
green canyon. Tapi bae wee lah, biarpun green canyon tidak sejernih biasa, kita
memutuskan untuk tetap pada keteguhan hati kami sebelumnya. Kita tetap mencoba
untuk mengeksplore green canyon.
![]() |
narsis?? kudu eta magh atuch |
Pada buka baju luar, siap dengan
baju renang, tidak lupa juga kamera kita titip di dry bag yang dibawa oleh
pemandu kita. Oh ya ada tambahan tarif untuk yang ingin berenang disini, untuk
pemandu renang biasanya di tarif 50rb perjam. Kemudian pemandu tsb pun sudah
membekali diri dengan dry bag untuk membawa kamera, tali penyelamat,jam anti
air, life jacket untuk semua penumpang,
sayangnya kami tidak bawa fin ( kaki katak).
Fin kami tinggal di mobil padahal itu akan sangat berguna sekali buat
menjelajah.
and, buat pic, sama story eksplorasi green canyon, sok atuh buka blog - blog orang laen dulu, sambil nunggu edisi selanjutnya terbit. it's true, seruuuuu banget......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar